Penyebab, Dampak dan Penanganan Pengangguran akan di jelaskan di dalam Makalah Lanjutan ini, silahkan Anda pelajari benar-benar supaya ilmu yang saya berikan ini bermanfaat untuk Anda semua. Amin.
1. Penyebab Pengangguran
Penyebab pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas, dan pendapatan masyarakat berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan pengangguran harus mengurangi pengeluaran konsumsi nya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan, pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya.
Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehinnga menganggu pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Beberapa sebab-sebab terjadinya pengangguran antara lain :
a. Sempitnya lapangan kerja
b. Rendahnya pendidikan dilingkungan sekitar kita
c. Permintaan tenaga kerja yang terbatas
d. Rendahnya produktivitas
e. Masih sulitnya arus masuk modal asing
f. Kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja
2. Dampak pengangguran
a. Dampak Pengangguran terhadap Perekonomian suatu Negara :
- Pengangguran bisa menyebabkan masyarakat tidak dapat memaksimalkan tingkat kemakmuran yang dicapainya. Hal ini terjadi karena pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai masyarakat akan lebih rendah daripada pendapatan potensial (pendapatan yang seharusnya). Oleh karena itu, kemakmuran yang dicapai oleh masyarakat pun akan lebih rendah.
- Pengangguran akan menyebabkan pendapatan nasional yang berasal dari sector pajak berkurang. Hal ini terjadi karena pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian me-nurun sehingga pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dana untuk kegiatan ekonomi pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
- Pengangguran tidak menggalakkan pertumbuhan ekonomi. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor (pengusaha) untuk melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi menurun sehingga pertumbuhan ekonomipun tidak akan terpacu.
b. Dampak pengangguran terhadap Individu dan Masyarakat
Tinggi tingkatnya pengangguran dalam sebuah perekonomian akan mengakibatkan kelesuan ekonomi dan merosotnya tingkat kesejahteraan masyarakat sebagai akibat penurunan pendapatan masyarakat. Dampak pengangguran terhadap ekonomi masyarakat meliputi hal-hal berikut ini :
Ø Pendapatan Per Kapita
Orang yang menganggur berarti tidak memiliki penghasilan sehinggan hidupnya akan membebani orang lain yang bekerja. Dampaknya adalah terjadinya penurunan pendapatan per-kapita. Dengan kata lain, bila tingkat pengangguran tinggi maka pendapatan per-kapita akan menurun dan sebaliknya bila tingkat pengangguran rendah pendapatan per-kapita akan meningkat, dengan catatan pendapatan mereka yang masih bekerja tetap.
Ø Pendapatan Negara
Orang yang bekerja mendapatkan balas jasa berupa upah/gaji tersebut sebelum sampai ditangan penerima dipotong pajak terlebih dahulu. Pajak ini merupakan salah satu sumber pendapatan negara sehingga bila tidak banyak orang yang bekerja maka pendapatan negara dari pemasukan pajak penghasilan cenderung berkurang.
Ø Beban psikologis
Semakin lama seseorang menganggur semakin besar beban psikologis yang ditanggungnya. Orang yang memiliki pekerjaan berarti ia memiliki status sosial di tengah-tengah masyarakat. Seseorang yang tidak memiliki pekerjaan dalam jangka lama akan mersa rendah diri karena statusnya yang tidak jelas.
Ø Munculnya Biaya Sosial
Tingginya tingkat pengangguran akan menimbulkan pengeluaran berupa biaya-biaya sosial seperti biaya pengadaan penyuluhan, biaya pelatihan, dan biaya keamanan.
3. Cara penanganan dan solusi mengatasi pengangguran
Beberapa cara untuk mengatasi pengangguran yaitu :
- Meningkatkan mutu pendidikan
- Meningkatkan dan mendorong kewiraswastaan
- Mendorong terbukanya kesempatan uasaha-usaha formal
- Meningkatkan pembangunan dengan sistem padat karya
- Mambuka kesempatan kerja keluar negeri
- Mengadakan pelatihan tenaga kerja untuk mengisi informasi kesempatan ( lowongan ) kerja yang kosong dan segera mendirikn industri padat karya diwilayah yang mengalami pengangguran.
- Pembukaan proyek-proyek umum oleh pemerintah, seperti pembangunan jembatan, jalan raya, PLTU, PLTA, dan lain-lain sehingga bisa menyerap tenaga kerja secara langsung maupun untuk merangsang investasi baru dari kalangan swasta.
- Pemberian informasi yang cepat jika ada lowongan kerja disektor lain
- Melakukan pelatihan dibidang ketrampilan lain untuk memanfaatkan waktu untuk menunggu musim tertentu.[1]
Solusi-solusi dan Penanganan Masalah Pengangguran
Penanggulangan masalah pengangguran ini seharusnya dilaksanakan dengan memperhatikan potensi daerah masing-masing wilayah indonesia yang berbeda antara satu dengan yang lain. Dengan demikian peran pemerintah daerah dalam menangani masalah pengangguran didaerahnya sendiri menjadi prioritas utama.
Kaitannya dengan potensi daerah seharusnya pemerintah daerah melihat potensi tersebut untuk menciptakan lapangan kerja baru. Misalnya ; disebuah wilayah yang berpotensi dalam hal pariwisata pemerintah daerah harus melihat peluang untuk menciptakan lapangan kerja bagi warganya dengan memberikan lembaga-lembaga pelatihan yang bergerak dalam pembuatan kerajinan tangan yang nantinya dapat dipasarkan kepada wisatawan yang datang, selain itu pemerintah daerah juga harus mengelola tempat pariwisata tersebut supaya tetap menarik dan bahkan dapat berkembang dan kebijakan dapat ditempuh, untuk itu di perlukan kebijakan yaitu :
- Pemerintah memberikan bantuan wawasan, pengetahuan dan kemampuan jiwa kewirausahaan kepada Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berupa bimbingan teknis dan managemen memberikan bantuan modal lunak jangka panjang, perluasan pasar, serta pemberian fasilitas khusus agar dapat tumbuhsecara mandiri dan andal bersaing dibidangnya.
- Mendorong terbentuknya sekelompok usaha bersama dan lingkungan usaha yang menunjang dan mendorong terwujudnya pengusaha kecil dan peningkatan pola kemitraan UKM dengan BUMN, BUMD, BUMS dan pihak lainnya.
- Segera melakukan pembenahan, pembangunan dan pengembangan kawasan-kawasan, khususnya daerah yang tertinggal dan terpencil sebagai prioritas dengan membangun fasilitas transportasi dan komunikasi. Ini akan membuka lapangan kerja bagi para penganggur di berbagai jenis maupun tingkatan. Harapan akan berkembangnya potensi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) baik potensi sumber daya alam, maupun sumber daya manusia.
- Segera membangun lembaga sosial yang dapat menjamin kehidupan penganggur. Seperti PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PT Jamsostek) dengan membangun lembaga itu, setiap penganggur di indonesia akan terdata dengan baik dan mendapat perhatian khusus secara teknik dan rinci.
- Segera menyederhanakan perizinan dan peningkatan keamanan karen terlalu banyak jenis perizinan yang menghambat investasi baik Penanaman Modal Dalam Negeri. Hal itu perlu segera dibahas dan disederhanakan sehingga merangsang pertumbuhan iklim investasi yang kondusif untuk menciptakan lapangan kerja.
- Mengembangkan sektor pariwisata dan kebudayaan indonesia (khususnya daerah-daerah yang belum tergail potensinya) dengan melakukan promosi-promosi berbagai negara untuk menarik berbagai negara untuk menarik para wiasatawan asing, mengundang para investor untuk ikut berpartisipasi dalam pembangunan dan pengembangan kepariwisataan dan kebudayaan yang nantinya akan banyak menyerap tenaga kerja daerah setempat.
- Melakukan program sinergi antar BUMN atau BUMS yang memiliki keterkaitan usaha atau hasil produksi akan saling mengisi kebutuhan. Dengan strategi tersebut maka kegiatan proses produksi akan menjadi lebih efisien dan murah karena pengadaan bahan baku bisa dilakukan secara bersama-sama.
- Dengan memperlambat laju pertumbuhan penduduk yang diharapkan dapat menekan laju pertumbuhan sisi angkatan kerja baru atau melancarkansistem transmigrasi dengan mengalokasikan penduduk padat kedaerah yang jarang penduduk dengan di fasilitasi sektor pertanian, perkebunan atau peternakan oleh pemerintah.
- Menyeleksi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan dikirim ke luar negeri. Perlu seleksi secara ketat terhadap pengiriman TKI ke luar negeri. Sebaiknya diupayakan tenaga-tenaga terampil.
- Segera harus disempurnakan kurikulum dan sistem pendidikan nasional (Sisdiknas). Sistem pendidikan dan kurikulum sangat menentukan kualitas pendidikan yang beriorintasi. Penganggur adalah para lulusan perguruan tinggi yang tidak siap menghadapi dunia kerja.
- Segera mengembangkan potensi kelautan dan pertanian. Karena indonesia mempunyai letak geografis yang strategis yang sebagian besar berupa lautan dan pulau-pulau yang sangat potensial sebagai negara maritim dan agraris. Potensi kelautan dan pertanian Indonesia perlu dikelola secara baik dan profesional supaya dapat menciptakan lapangan kerja yang produktif.
Pemerintah mengukur pengangguran dengan cara adanya masalah-masalah yang muncul saat menginterprenasikan angka-angka pengangguran dan penemuan ekonom-ekonom tenaga kerja menyangkut durasi pengangguran. Dalam pasar tenaga kerja yang ideal, upah akan menyesuaikan diri untuk menyeimbangkan kuantitas pekerja yang ditawarkan dengan kuantitas yang diminta. Penyesuaian upah ini menjamin bahwa tenaga kerja akan bekerja.[2]
Banyak persoalan yang dialami negara-negara untuk mengatasi pengangguran. Masalah pengangguran dikota-kota dinegara yang sedang berkembang merupakan salah satu gejala yang paling mencolok dalam pembangunan ekonomi mereka yang berlangsung secara kurang memadai.
Akan tetapi dimensi permasalahan kesempatan kerja terjadi dinegara-negara dunia bukan sekedar akibat kurangnya kesempatan kerja atau belum dimanfaatkanya sumber daya manusia dan rendahnya produktifitas dari mereka sepanjang hari. Permasalahan kesempatan kerja dinegara-negara dunia ketiga dengan demikian menampilkan sebuah segi yang membuat semakin uniknya sejarah dan dengan demikian juga berpengaruh pada berbagai analisis ekonomi yang tidak konvensional. Mengenai hal ini, terdapat tiga alasan utama yaitu:[3]
1. Pengangguran secara teratur dan kronis lebih banyak mempengaruhi proporsi angkatan kerja.
2. Timbulnya masalah penganguran dinegara-negara berkembang lebih kompleks jika dibandingkan den gan pengangguran dinegara-negara maju.
3. Dimensi dan sebab-sebab pengangguran dinegara dunia ketiga penting untuk diingat.[4]
I. KESIMPULAN
Pegangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusahs mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran disebabkan antara lain, yaitu karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dari jumlah pencari kerja. Selain itu juga kurang efektifnya informasi pasar kerja bagi para pencari kerja. Setiap pengangguran diupayakan memiliki pekerjaan yang banyak bagi kemanusiaan artinya produktif dan remuneratif sesuai pasal 27 Ayat 2 UUD 1945 dengan partisipasi semua masyarakat indonesia. Ketidakmerataan pendapatan karyawan, pertumbuhan ekonomi dan stabilitas politik juga sangat berpengaruh ketenagakerjaan di indonesia. Semua permasalahan hal diata tampaknya sudah dipahami. Namun hal yang tampaknya kurang dipahami adalah bahwa masalah ketenagakerjaan atau pengangguran bersifat multidimensi, sehingga juga memerlukancara pemecahan yang multidimensi juga.
II. PENUTUP
Demikian penulisan makalah ini. Tentu masih banyak kekurangan baik dari substansi materi maupun metodologi tata tulis, maka dari itu kritik dan saran yang membangun dari dosen pengampu dan teman teman saya nantikan untuk kemjuan makalah mendatang. Terimakasih.
DAFTAR PUSTAKA
Nanga, Muana, Makroekonomi: teori, masalah, dan kebijakan/Muana Nanga, edisi kedua,Jakarta, PT RajaGrafindo Persada,2005.
Mankiw,N Georgy, Pengantar ekonomi edisi kedua jilid 2,jakarta ;N. Gregory Mankiw, pengantar ekonomi edisi kedua jilid 2,Jakarta:Erlangga,2003
Id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran di ambil pada tgl 9 des 2013
Mankiw, N. Gregory, pengantr ekonomi edisi kedua jilid 2,jakarta ;N. Gregory Mankiw, pengantr ekonomi edisi kedua jilid 2,Jakarta:Erlangga,2003
Michael P. Todaro, Ekonomi untuk negara berkembang edisi ke tiga,Jakarta : Bumi Aksara, 1995
Nurrokhim.wordpress.com/2011/11/30/analisis-pengguran-di-indonesi/ di ambil pada tgl 9 des 2013
[1] Id.wikipedia.org/wiki/Pengangguran
[2].N. Gregory Mankiw, pengantr ekonomi edisi kedua jilid 2,jakarta ;N. Gregory Mankiw, pengantr ekonomi edisi kedua jilid 2,Jakarta:Erlangga,2003,hlm.119.
[3] Michael P. Todaro, Ekonomi untuk negara berkembang edisi ke tiga,Jakarta : Bumi Aksara, 1995, hlm.298
[4] Nurrokhim.wordpress.com/2011/11/30/analisis-pengguran-di-indonesi/