Skip to main content

Posts

Showing posts with the label Makalah Rasyid Ridha

Makalah Pemikiran Politik Siyasah Rasyid Ridha

Dalam Makalah ini, Ide-ide Rasyid Ridha dalam hal politik sudah dikenal oleh banyak pemikir-pemikir modern abad sekarang, salah satunya adalah konsepsi tentang khilafah, PENDAHULUAN Ide-ide Rasyid Ridha dalam hal politik sudah dikenal oleh banyak pemikir-pemikir modern abad sekarang, salah satunya adalah konsepsi tentang khilafah, hal ini terlihat dengan salah satu karangan buku beliau yaitu yang berjudul Khilafah, Ridha melihat bahwa umat Islam harus disatukan dalam satu garis tujuan, dalam masalah dunia maupun akhirat, kondisi ini timbul dikarenakan pada masa kehidupan Ridha, melihat akan kekejaman kolonialisme dan imperialisme Barat yang memecah belah umat Islam. Ridha juga merasakan kesedihan dengan tumbangnya sistem khilafah di wilayah Turki oleh Kemal. Dalam tulisan ini penulis akan mengangkat pemikiran Ridha dari bentuk pemikiran yang berdimensial luas, melihat pandangan politik Ridha dari dimensi negara. Penulis berusaha menemukan ada atau tidaknya unsur polit

Islam Dan Kemodernan Barat Menurut Rasyid Ridha

Peradaban Barat modern menurut Ridha didasarkan atas kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bertentangan dengan Islam. Untuk kemajuan umat Islam harus mau menerima peradaban Barat yang ada. Bahkan dia melihat wajib bagi umat Islam mempelajari pengetahuan dan teknologi modern itu. Umat Islam di zaman klasik mencapai kemajuan karena merekka maju dalam bidang ilmu pengetahuan. Barat maju karena mau mengambil ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh umat Islam itu. Dengan demikian mengambil ilmu pengetahuan Barat modern sebenarnya mengambil kembali ilmu pengetahuan yang pernah dimiliki umat Islam. Ide di atas bisa terlaksana dengan baik manakala dalam pemahaman umat Islam itu sendiri tidak terjadi yang namanya virus ta’assub (fanatik) yang terlalu berlebihan. Sikap yang harus diambil umat Islam terhadap Barat yaitu mau membuka diri bahwa Barat juga merupakan pihak yang berpengaruh dalam kehidupan umat Islam. Adanya klaim outsider terhadap Barat

Sistem Ketatanegaraan Menurut Rasyid Ridha

Berbicara mengenai negara dan pemerintahan dalam perspektif Islam, menurut Afghani, Islam menghendaki bentuk negara Republik. Sebab di dalamnya terdapat kebebasan berpendapat dan kepala negara harus tunduk kepada undang-undang dasar. Pendapat ini baru dalam sejarah politik Islam. Pendapat Afghani tersebut jelas di pengaruhi oleh pemikiran Barat. Barat lebih dulu mengenal pemerintahan republik. Tapi tidak lepas pula pemahamannya terhadap prinsip-prinsip ajaran Islam yang berkaitan dengan kemasyarakatan dari kenegaraan. Berbeda dengan ‘Abduh, jika Afghani sudah modern,’Abduh masih berpegangan dia tidak menetapkan suatu bentuk pemerintahan. Jika sistem khilafah masih tetap menjadi piilihan sebagai model pemerintahan, maka bentuk demikian pun harus mengikuti perkembangan masyarakat dalam kehidupan materi dan berfikir. Sedangkan Ridha, justru tampil dengan vocal untuk menghidupkan kembali khilafah yang memelihara kekuasaan absolute, yang dihapuskan oleh Mustafa Kemal Attaturk. [1]

Pandangan Tentang Khilafah Menurut Rasyid Ridha

Sistem politik Islam menurut Rasyid Ridha adalah tauhid,risalah, dan khalifah. Prinsip tauhid akan menolak konsep kadaulatan hukum dari manusia, baik secara individual maupun lainnya. Menurut Ridha satu-satunya yang berdaulat hanyalah Allah semata-mata. Risalah merupakan perantara manusia dengan Tuhannya melalui Rasul dan Al-Quran yang menjadi sumber hukum yang abadi. Oleh karena itu, risalah harus menjadi dasar politik Islam. [1] Kata “kuasa” atau “kekhalifahan” akan secara otomatis melayangkan pemikiran kepada hak Ilahi, raja-raja, atau otoritas kepausan. Menurut Al-Quran, kelompok orang manapun, ia merupakan hak kolektif dari semua yang mengakui kedaulatan mutlak Tuhan dari atas diri mereka sendiri dan menganut ketentuan hukum Ilahi, yang disampaikan melalui Rasul sebagai sang pembuat hukum yang mengatasi semua hukum dan peraturan. Rasyid Ridha dalam sebuah bukunya menjelaskan tentang pengertian kepemimpinan umat, yaitu khilafah,imamah,dan imarah al-mu’minin. Ketiga kata