Absorpsi dan Ekskresi Mineral Mikro Pada Mangan (Mn)
Mangan (Mn)
Kekurangan mangan pada manusia baru dilaporkan pada tahun 1972. Tubuh hanya mengandung 10-20 mg mangan, yang terutama berada di dalam tulang dan kelenjar.
Absorpsi dan Ekskresi Mangan
Mekanisme absorpsi mangan hingga sekarang belum diketahui dengan pasti. Seperti halnya dengan mineral mikro lainnya, faktor makanan mempengaruhi absorpsi mangan. Besi dan kalsium menghambat absorpsi mangan. Mangan diangkut oleh protein transmanganin dalam plasma. Setelah diabsorpsi, mangan dalam waktu singkat terlihat dalam empedu dan dikeluarkan dengan feses. Taraf mangan dalam jaringan diatur oleh sekresi selektif melalui empedu. Pada penyakit ahti, mangan menumpuk dalam hati.
Fungsi Mangan
Mangan tampaknya berperan sebagai kofaktor berbagai enzim yang membantu bermacam proses metabolisme. Beberapa bentuk enzi tersebut adalah glutamin sintetase, superoksida desmutase di dalam mitokondria dan piruvat karboksilase yang berperan dalam metabolisme karbohidrat dan lipida. Enzim-enzim lain yang berkaitan dengan mangan juga berperan dalam sintesis ureum, pembentukan jaringan ikat dan tulang serta pencegahan peroksidasi lipida oleh radikal bebas. Defisiensi mangan pada hewan mengganggu metabolisme lemak, pertumbuhan, dan merusak sistem kerangka tubuh, reproduksi dan saraf.
Angka kecukupan mangan sehari yang dianjurkan berdasarkan Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (2004) dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Sumber : Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi, 2004
LANJUT Membaca KE Krom (Cr)