Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Penyakit Kanker Paru-paru menurut teori H.L Blum
Teori H.L. Blum
Dalam Teori H.L. Blum ada 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan seseorang. 4 faktor tersebut juga mempengaruhi timbulnya penyakit kanker paru pada manusia. Faktor-faktor tersebut adalah :
1. Faktor Genetik
Kanker paru bisa berawal dari faktor genetik dari penderitanya. Faktor genetik tersebut meliputi: Seseorang yang telah berusia lebih dari 40 tahun, adanya anggota keluarga yang telah menderita kanker paru sebelumnya, karena pengaruh terapi kanker sebelumnya, ketidakseimbangan antara fungsi onkogen dengan gen tumor suppresor dalam proses tumbuh dan kembangnya sebuah sel. Perubahan atau mutasi gen yang menyebabkan terjadinya hiperekspresi onkogen dan/atau kurang/hilangnya fungsi gen tumor suppresor menyebabkan sel tumbuh dan berkembang tak terkendali. Perubahan ini berjalan dalam beberapa tahap atau yang dikenal dengan proses multistep carcinogenesis. Perubahan pada kromosom, misalnya hilangnya heterogeniti kromosom atau LOH juga diduga sebagai mekanisme ketidaknormalan pertumbuhan sel pada sel kanker. Dari berbagai penelitian, beberapa onkogen yang berperan dalam proses karsinogenesis kanker paru, antara lain gen myc, gen k-ras sedangkan kelompok gen tumor suppresor antaralain, gen p53, gen rb. Sedangkan perubahan kromosom pada lokasi 1p, 3p dan 9p sering ditemukan pada sel kanker paru.
Faktor genetik lain yang menyebabkan timbulnya kanker paru adalah adanya gangguan fungsi pada sel-sel lapisan dari jalan-jalan udara yang lebih besar dan lebih kecil (bronchi dan bronchioles), gangguan fungsi pleura (lapisan jaringan tipis yang mengelilingi paru-paru). Jika seseorang telah mengalami gangguan fungsi pada jaluran nafas dan pada bagian dari paru-parunya akan meningkatkan resiko terkena penyakit kanker paru yang lebih besar.
2. Faktor Layanan Kesehatan
Ada tidaknya pelayanan kesehatan yang memadai bagi masyarakat juga dapat mempengaruhi timbulnya kanker paru. Misalnya, jika seseorang tidak dapat mengakses pelayanan kesehatan dengan mudah, akan menyebabkan orang tersebut mengabaikan gejala-gejala awal dari penyakit yang ia derita dan ia tidak dapat mendiagnosis gejala awal tersebut adalah gejala awal dari penyakit Kanker paru. Dan jika dibiarkan terus menerus, gejala awal tersebut dapat berdampak negatif dan dapat menyebabkan penyakit yang lebih kronis seperti kanker paru. Sebaliknya, jika pelayanan kesehatan mudah didapat, seseorang akan cenderung lebih cermat terhadap diagnosis gejala-gejala awal timbulnya penyakit kanker paru, sehingga ia bisa segera berobat dan dapat mengurangi dampak buruk terkena penyakit kanker paru.
Jadi, diperlukannya pengadaan layanan kesehatan yang merata ke seluruh wilayah di Indonesia agar resiko terkena penyakit kanker paru dapat ditekan.
3. Faktor Perilaku :
Kanker paru-paru juga disebabkan oleh perilaku seseorang. Seseorang yang mengkonsumsi rokok akan mudah terserang kanker paru. Karena dalam asap rokok mengandung lebih dari 4000 zat kimia, dimana 50 jenisnya bersifat karsinogen dan beracun. Menurut penelitian, 90% penderita kanker paru adalah perokok aktif atau mentan perokok.
4. Lingkungan :
Lingkungan mempengaruhi penyakit kanker paru. Hal tersebut dapat diketahui dari :
Jika di lingkungan sekitar kita ada orang yang merokok, menyebabkan orang yang ikut menghirup asap rokok tersebut (perokok pasif) berisiko 25% terkena kanker paru. Karena kandungan asap rokok yang karsinogen dan beracun tersebut lama-kelamaan dapat tertimbun di dalam paru-paru perokok pasif.
Paparan asbes dan gas radon yang ada di udara juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena kanker paru.
Polusi udara oleh asap kendaraan ataupun pembakaran juga dapat menyebabkan penyakit kanker paru karena oksigen yang kita hirup selama proses pernafasan juga terkontaminasi oleh polusi-polusi tersebut.