Fungsi manajemen Hubungan Luar
Hubungan Luar selama ini kurang memperhatikan. Jarang para manejer publik melihat hubungan luar, khususnya dengan masyarakat, sebagai hubungan yang harus dikelola sama baiknya dengan pengelolaan dimensi keuangan, SDM, data, dsb. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan sentralisasi yang berlebihan, yang telah membelokan kepentingan masyarakat menjadi kepentingan birokrat pada pemerintahan yang lebih tinggi. Birokrat propinsi dan pusat seolah-olah menjadi customer birokrat daerah. Padahal, pemerntah daerah yang diwujudkan dalam bentuk dinas-dinas bertugas untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat di sekitarnya.
Tujuan mengelolah hubungan luar tersebut adalah terbentuknya suatu network yang sehat dimana semua yang terlibat dapat merasakan kepuasan bersama. Kunjungan seorang birikrat ke desa-desa dalam rangka memahami dan membaca berbagai permasalahan yang dihadapi disana merupakan tugas penting yang harus menggantikan kecenderungan selama ini dimana para birokrat hanya tinggal dan bekerja dalam kantor sambil mengadakan hubungan khusus dengan pemerintah pusat. Apabila tugas ini dilaksanakan dengan baik, maka tugas manejer di bidang kebijakan sangat efektif. Ia akan mengusulkan progam proyek yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Dan ia juga akan mengatur hubungan dengan pihak-pihak LSM dan swasta yang memberikan kemungkinan untuk kerjasama dala idang-bidang tertentu. Karena itu, dalam manejemen hubungan luar ini seorang manejer diharapkan merencanakan kegitan kunjungannya ke daerah-daerah jurisdiksinya dan ke organisasi swasta termasuk LSM untuk membaca berbagai kebutuhan lokal, dan mencoba dan mengartikulasikannya kedalam usulan-usulan progam, proyek, atau kegiatan-kegiatan.