Mekanisme Intoksikasi Bakteri Staphylococcus aureus
Keracunan karena bahan pangan yang tercemar Staphylococcus aureus kebanyakan berhubungan dengan produk bahan pangan yang telah dimasak terutama yang dikelola oleh manusia seperti daging dan ayam yang telah dimasak, udang kupas yang dimasak, ham, bacon, lunch meats dan produk-produk susu seperti kue-kue krim, custard pies dan keju. Gejala-gejala keracunan bahan pangan yang tercemar oleh Staphylococcus areus adalah bersifat intoksikasi. Pertumbuhan organisme ini dalam bahan pangan menghasilkan racun interoksin, dimana apabila termakan dapat mengakibatkan serangan mendadak yaitu kekejangan pada perut dan muntah-muntah yang hebat. Diare dapat juga terjadi. Pertumbuhan organisme ini dalam bahan pangan menghasilkan racun yang cukup kuat dan bersifat mematikan. Untuk menghasilkan enterotoksin yang cukup dalam produk untuk bersifat meracuni dibutuhkan kira-kira 106 sel/g (Buckle et al., 1987).
Beberapa jenis enterotoksin dari Staphylococcus aureus stabil pada suhu mendidih, berkembang biak di dalam makanan yang tercemar dan menghasilkan toksin. Keracunan makanan relatif lebih sering tersebar luas dan merupakan salah satu jenis intoksikasi akut akibat makanan yang paling sering terjadi di Amerika serikat. Yang berperan sebagai reservoir adalah manusia, kadang-kadang sapi dengan infeksi kelenjar susu berperan sebagai reservoir dan juga dapat anjing dan burung. Penularan terjadi karena mengkonsumsi produk makanan yang mengandung enterotoksin Staphylococcus. Makanan yang sering tercemar adalah makanan yang sering diolah dengan tangan, yang tidak segera dimasak dengan baik ataupun karena proses pemanasan atau penyimpanan yang tidak tepat. Masa inkubasi mulai dari saat mengkonsumsi makanan tercemar sampai dengan timbulnya gejala klinis yang berlangsung antara 30 menit sampai dengan 8 jam, biasanya berkisar antara 2-4 jam (Kandun, 2000).