Paradigma dimensi struktur organisasi
Di dalam teori organisasi, terdapat beberapa pola atau “blueprint” yang berkembang, mulai dari paradigma klasik, paradigma human, paradigma sistem, dan paradigma kolaburasi.
1. Paradigma klasik
Di dalam paradigma klasik, kita mengenal nama besar Adam Smith, Hendry Fayol, dsb. Mereka merancang suatu organisasi yang berorientasi kepada efesiensi tinggi dengan mengajukan sistem otoritas dan kendali yang sangat hirarkis dengan rentang kendali yang sangat sempit. Prinsip-prinsip spesialisasi, sentralisasi dan formalisasi sangat ditekankan disini. Aliran ini telah dikritik karena memperlakukan anggota organisasi bukan sebagai manusia tetapi sebagai mesin.
2. Paradigma human
Dalam paradigma human, dapat dilihat adanya pergeseran pandangan tentang manusia dalam organisasi. Manusia telah dilihat sebagai mahluk sosial yang dapat membentuk sendirikelompok-kelompok informal sesuai dengan keinginannya, dan ingin bekerja pada kondisi kerja yang menyenangkan.
3. Paradigma sistem
Dalam paradigma sistem, organisasi dilihat sebagai suatu sistem, dimana diasumsikan bahwa didalamnya terdapat unsur-unsur:
- Saling ketergantungan dengan lingkungan yaitu mempengaruhi dan dipengaruhi oleh lingkungan
- Keterbukaan, yang memberi reaksi kepada segala sesuatu yang datang dari lingkungan
- Keseluruhan dimana organisasi menjadi bagian darikeseluruhan lingkungan
- Sifat rasionalitas dan obyektif, dan
- Kelompok kerja yang kohesif
4. Paradigma kolaburasi
Dalam paradigma kolaburasi ini, organisasi-organisasi hendaknya membentuk di dalamnya pasangan-pasangan unit kerja dan membentuk pasangan kerja dengan organisasi lain yang responsif antara satu dengan yang lain, dan saling kolaboratif. Jadi loose coupling baik didalam maupun antara organisasi merupakan pusat perhatian utama dari paradigma baru. Atau tema sentral dari paradigma baru adalah pembenahan hunbungan didalam organisasi dan pengembangan network dengan organisasi lain.